Minggu, 27 November 2022

PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

 

PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

 

Ki Hajar Dewantara memaknai pendidikan secara filosofis sebagai upaya untuk membebaskan manusia di luar (kemiskinan dan kebodohan) dan di dalam (otonomi pemikiran dan pengambilan keputusan, martabat manusia, cara berpikir yang demokratis). Menurut Ki Hajar Dewantara, mengajar (onderwijs) adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran adalah proses pendidikan di mana informasi diberikan atau keterampilan hidup digunakan secara fisik dan mental oleh anak-anak. Pendidikan, sebaliknya, mengarahkan seluruh daya kodrat anak agar mencapai tingkat keamanan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah: mengarahkan seluruh kodrat kepada anak-anak agar mereka memperoleh keamanan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, pendidik hanya dapat mengarahkan pertumbuhan atau kehidupan daya kodrat anak agar dapat memperbaiki tingkah lakunya (bukan membentuk pertumbuhan kehidupan dan daya kodrat anak).

Ki Hajar Dewantara ingin mengingatkan para pendidik bahwa mendidik anak menuntut anak mencapai kekuatan kodratinya sesuai kodrat dan usianya. Melihat sifat zamannya, pendidikan saat ini lebih menekankan pada kemampuan anak untuk memperoleh keterampilan abad 21, sedangkan memaknai hakikatnya, konteks sosial budaya lokal siswa Indonesia bagian barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan Indonesia bagian tengah. atau Indonesia Timur. Artinya, cara penyelenggaraan pendidikan juga berbeda.

Sebagai pendidik, kita tidak hanya membantu siswa dengan keterampilan kognitif, tetapi siswa membutuhkan bimbingan yang dapat berkontribusi pada karakter kehidupan mereka. Karakter dan pendidikan menjadi dasar dari Ki Hajar Dewantara yang membentuk karakter peserta didik. Sehingga setiap siswa siap menjalani kehidupan di masyarakat. Dengan bimbingan dan pendampingan yang tepat, siswa mampu memahami dan menginterpretasikan makna belajar bagi dirinya sendiri.

Anak atau murid harus dituntun untuk mengembangkan dirinya sesuai kodrat dan potensinya dengan kasih sayang yang tulus mendampingi, merawat dan berdoda dan mengharapkan yang terbaik untuk siswa. Ki hajar dewantara mengenalkan system among sebagai suatu metode Pendidikan yang menekankan pada proses pembelajaran. Among sendiri berarti memberi contoh yang baik tanpa mengambil hak siswa. System among di dasarkan dua hal : (1) Kodrat alam sesuai dengan potensi murid, (2) kemerdekaan, agar menggerakan lahir dan batin murid. Hingga mencapai selamat dan Bahagia.

 

Refleksi:

            Seblum mempelajari konsep filosofi Pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara saya percaya bahwa tugas utama seorang murid hanyalah belajar dan tugas seorang guru hanyalah mendidik murid agar paham tentang materi yang diajarkan. Pada akhirnya ternyata tugas utama guru lebih dari sekedar hanya mendidik seorang murid agar paham materi, tetapi lebih tepatnya tugas utama guru adaalah “Menuntun”. Bagi saya yang telah mempelajari konsep filosofi Pendidikan adalah dimana, saya atau seorang guru memiliki peran sangat penting dalam proses memberi tuntunan agar peserta didik tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.  Seorang guru dapat memberikan 'tuntunan' agar peserta didik dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar, serta dapat mengembangkan dirinya sesuai kodrat dan potensinya. Menuntun pula disini dalam artian tidak membeedakan ras, suku dan agama murid agar setiap murid mendapatkan hak Pendidikan yang sama ratanya.

            Perubahan yang saya alami setelah mempelajari Ki hjar Dewantara pada topik ini adalah Pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman, karena pada dasarnya anak dalam pembelajaran membutuhkan atau mengikuti kesesuaian lingkungan (kodrat alam) agar bisa beradaptasi dengan lingkungan hidup dan membutuhkan juga kesesuaian dengan perkembangan zaman atau teknologi (kodrat zaman) agar tidak ketinggalan teknologi dengan negara lain. Kedua kebutuhan ini menjadi bagian penting agar siswa atau peserta didik dapat bersaing atau berkopetensi abad 21 dan bersaing dalam perkebangan industry 5.0 .

Penerapan pembelajarann  yang akan saya terapkan  sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang “Pendidikan yang memerdekakan murid”  saat ini dengan peran saya sebagai pendidik adalah memotivasi dan menjadi acuan saya dalam menjalankan peran saya sebagai seorang pendidik. Agar dapat ikut berpartisipasi dalam memperbaiki ketertinggalan belajar dan kesenjangan belajar yang sedang terjadi saat ini dengan cara mendukung program pemerintah yaitu memerdekakan peserta didik lewat kurikulum ”Merdeka”. Merdeka belajar yang disusun pemerintah berdasarkan konsep oeh Ki Hajar Dewantara diharapkan dapat memberi kebebasan peserta didik dalam mendapatkan pembelajaran sesuai keinginan dan kodrat yang ada didiri mereka, sehingga peserta didik dapat bertumbuh dengan baik sesuai dengan minat dan bakatnya.

Senin, 19 September 2016

KKU Universitas Muhammadiyah Pontianak 2016 di Desa Simpang Empat Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas

Kegiatan- kegiatan yang Sudah dilaksanakan oleh lokus 15 di desa Simpang Empat Kecamatan Tangaran



  • Sosialisasi Awetan Basah dan Herbarium, serta Mading di SMPN 02 Satu Atap












  • Menjadi Panita 17 Agustus di salah-satu RT Simpang Empat










  • Membersihkan Beberapa Mesjid di Desa Simpang Empat





  • Kerja Bakti


  • Sosialisasi Pembuatan Media Ajar di SMKN 1 Tangaran




  • Pelatihan Microsoft Office


     


    • Pembuatan Blog Untuk Desa
     








  • Sosialisasi Pembuatan Media Ajar di SMP Muhammadiyah








  • Sosialisasi Pembuatan Tali Kur dengan Ibu-ibu PKK






  • Penempelan Plang Nama Ilmiah di MTs Yasti








  • Sosialisasi Pembuatan Pupuk Plankton








  • Sosialisasi Pembuatan Vertical Garden di beberapa sekolahan





Terima Kasih untuk Kecamatan Tangaran, Desa Simpang Empat serta beberapa Sekolahan yang sudah menerima kasi dan mengizinkan kami, Mahasiswa KKU Universitas Muhammadiyah Pontianak 2016. Untuk melaksanakan kegiatan KKU kami di Desa Simpang Empat Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas. Serta Terima kasih pula kepada Panitia HUT 17 Desa Simpang Empat dan RT yang mempercayai kami dalam beberapa kegiatan menjadi juri.

Minggu, 18 September 2016

KKU Universitas Muhammadiyah Pontianak Tahun 2016 di Desa Simpang Empat ( Sosialisasi Awetan Basah dan Herbarium, 11 Agustus 2016 )





Sosialisasi Pembuatan Awetan Basah dan Herbarium di SMPN 02 Satu Atap















   Terima kasih kepada SMPN 02 Satu Atap di Desa Simpang Empat yang sudah mengizinkan kami melaksanakan kegiatan KKU. :)






Kamis, 19 Mei 2016

Puisi Anda (479)

Kekasih Ku



 Aku mencintaimu agar kau menyayangiku
Dan memerlukan ku di sampingmu
Aku mencintaimu agar membuatku tersenyum
Disaat aku merasa sedih
                   Aku mencintaimu agar kau memikirkanku
                   Dimana aku selalu ada dipikiranmu
                   Aku mencintaimu lebih dari itu semua
                   Karena aku yakin dirimu nyata bagiku

Senin, 09 Mei 2016

Bagian-bagian Lidah



ALAT INDRA
Manusia sebagai salah satu anggota kelas  mamalia mempunyai lima panca indra, yaitu indra penglihat, pendengar, peraba, pembau, dan pengecap. Dengan memiliki indra tersebut, manusia mampu mengenali lingkungannya dan memberikan respon terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
Indra merupakan “Jendela” bagi tubuh untuk mengenal dunia luar. Selain itu dengan reseptor-reseptor yang ada pada masing-masing alat indra, manusia mampu mengadakan respons yang dapat dipergunakan supaya proteksi terhadap gangguan-gangguan dari luar tubuh.

A.    LIDAH








Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah merupakan massa jaringan pengikat dan otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa
Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot.
Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus. Lidah juga merupakan suatu rawan (cartilago) yang akarnya tertanam pada bagian posterior rongga mulut (cavum oris) dekat dengan katup epiglotis yang menuju ke laryng.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Papila ada 3 macam, yaitu :
1.      Papilla Filiformis         :  berbentuk benang-benang
halus, terletak 2/3 dari permukaan lidah
2.       Papilla Fungiformis    :  berbentuk seperti jamur,
terletak pada sisi lidah dan ujung lidah.
3.       Papilla Circum valata : berbentuk bundar,
terletak menyusun seperti huruf V terbalik di belakang lidah


B.     CARA KERJA INDRA TUNAS PENGECAP LIDAH MANUSIA
Rambut-rambut sensor menyembul dari sel-sel ke pori-pori sentral tunas pengecap. Pada bagian ini rambut-rambut sensori terendam dalam zat kimia yang terlarut dalam air ludah manusia. Zat-zat yang terlarut dalam ludah itu akan di deteksi oleh sensor ini sehinggga dapat dibedakan baik itu manis, asam, asin dan pahit.




(Catatan : Jika terjadi kesamaan baik penulisan maupun gambar, ini adalah postingan hasil copy paste. Berhubung penulis lupa sumber yang diambil)