Darah vertebrata merupakan jaringan ikat yang terdiri dari sel-sel
yang tertanam dalam matrix cair yang disebut plasma.
Yang terlarut didalam plasma adalah ion-ion dan protein-protein yang, bersama
dengan sel darah, berfungsi dalam regulasi osmotic, transpor dan pertahanan
tubuh.
a.
Plasma
Diantara sekian
banyak zat-zat terlarut dalam plasma terdapat garam-garam anorganik dalam
bentuk ion-ion terlarut, terkadang disebut sebagai elektrolit-elektrolit darah.
Garam juga penting dalam mempertahankan keseimbangan osmotic dalam darah.
Selain itu, konsentrasi ion-ion dalam plasma secara langsung mempengaruhi
komposisi cairan interstisial, yang sebaian besar dari ion-ion tersebut
memiliki peran penting dalam aktivitas otot dan syaraf.
Protein-protein
plasma darah bberperan sebagai buffer melawan perubahan pH, mempertahankan keseimbangan
osmotic Antara darah dan cairan interstisial, dan berkontribusi terhadap
viskositas (kekentalan) darah.
Immunoglobulin
atau antibody, membantu melawan virus dan agen-agen asing lain yang menyerang
tubuh. Didalam plasma darah juga terdapat hormone dan bahan pembeku drah
(fibrinogen).
b.
Eritrosit
Sel-sel darah
merah atau eritrosit, sejauih ini
merupakan sel-sel darah yang paling banyak. Fungsi utamanya adalah transport O2
dan strukturnya terkait erat dengan fungsi tersebut. Eritrosit manusia
merupakan cakram kecil (berdiameter 7-8 µm) yang bikonkaf – lebih tipis
dibagian tengah daripada dibagian tepi. Sel ini mengandung senyawa hemoglobin.
Hemoglobin adalah suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin
mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan karbondiogsida. Eritrosit juga tidak
memiliki mitokondria dan menghasilkan ATP secara eksklusif melalui metabolism
anerobik.
c.
Leukosit
Leukosit
memiliki fungsi untuk memerangi infeksi. Sebagian diantaranya bersifat
fagositik, menelan dan mencerna mikroorganis-mikroorganisme maupun sisa-sisa
dari sel-sel tubuh yang sudah mati. Sel darah putih dibedakan menjadi dua
macam, yaitu granulosit dan agranulosit.
Diambil dari kata dasar “Granula” yang berate mengandung beragam enzim
dan protein yang membatu sel darah putih dalam melindungi tubh.
Granulosit mempunyai nucleus yang banyak dan bersifat fagosit. Macam-macam
Garanulosit :
1.
Neutrofil
Neutrofil
menjadi sel darah putih pertama yang merespon adanya infeksi dan sel-sel
tersebut menelan pathogen selama fagositosis.
2.
Basofil
Basofil melepaskan histamin pada saat terjadi reaksi alergi.
3.
Eosinophil
Bintik-bintik kemerahan akan meningkat apabila terjadi infeksi atau
reaksi alergi.
Agranulosit
hanya mempunyai sebuah nucleus dan tidak seluruhnya bersifat fagosit.
Macam-macam agranulosit :
1.
Monosit
Monosit yang
sudah ada pada suatu jaringan akan berdeferensiasi menjadi makrofag berukuran
lebih besar. Makrofag berfungsi untuk memfagisit pantogen, sel using dan
puing-puing selular dan dapat meragsang sel-sel darah putih lain untuk
melindungi tubuh.
2.
Limfosit
Fungsi limfosit
untuk imunitas (kekebalan) terhadap pantogen dan toksin tertentu. Ada dua
limfosit yaitu limfosit B dan limfisut T. Limfosit B melindungi kita dengan
menghasilkan antibody, sedangkan limfosit T secara langsung menghancurkan
sel-sel yang mengandung anti gen.
d.
Trombosit
atau Platelet
Trombosit atau
Platelet adalah fragmen-fragmen sitoplasma yang terlepas dari sel-sel sumsum
tulang terspesialisasi. Platelet berdiameter sekitar 2-3 µm dan tidak memiliki
nucleus. Platelet memiliki fungsi structural maupun molecular dalam
penggumpalan darah.
Proses Pembekuan Darah
1.
Kulit
terluka menybabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit keluar juga bersama
darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit
pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase.
2.
Trombokinase akan masuk ke
dalam plasma darah dan akan mengubah protombia menjadi enzim aktif yang disebut
thrombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca2+)
didalam plasma darah. Protombin adalah senyawa protein yang larut dalam
darah yang mengandung globin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang
dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibanu oleh vitamin K.
3.
Trombin
yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.Terbentuknya
benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak
mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah.
Sumber :
Cambell. 2010. Biologi Edisi kedelapan Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Serta berbagai blog