Minggu, 08 November 2015

FF ONESHOOT



Memory In Shibuya

Judul   : Memory in Shibuya
Penulis : Ade Zahwa Nurhany

Masih setia melihat pantulan diriku dikaca kereta api, dengan kerudung ungu, baju putih dan rok ungu itulah tampilanku saat ini, serta tidak lupa hetset yang ku kenakan ditelingaku. Shibuya adalah pilihan terbaik untuk menghabiskan liburan musim panas. Setidaknya itu yang selalu ada dipikiran semua orang. Namun aku disini untuk menemui seseorang. Saat kereta sampai dan aku keluar, seperti biasa saat pertama kali aku datang kesini. Perlahan tanganku memegang patung Hachiko yang sangat terkenal di Jepang, bahkan dunia.

Tes

            Yap, tidak ku sangka air mata ini jatuh dengan tidak hormatnya membasahi pipiku. Perlahan kuhapus air mata ini, sangat memalukan jika ketahuan menangis disini. Namun masih dengan posisi setia memegangi patung anjing ini. Masih ingat diotakku.

Flashback on

            Masih dengan penasaran yang memuncak, melihat patung anjing didepan stasiun Shibuya, menjadi hal menarik yang ku lakukan. Kenapa patung anjing ini ada disini? Apa hebarnya anjing ini?

            Ini kali pertamnya aku datang ke distrik Shibuya, kata Valeria teman kuliahku ini adalah tempat menarik untuk dikunjungi. Tunggu dulu? Dimana sepupu Valeria yang mengatakan akan mengajakku keliling Shibuya?

“Jika terus memegangi patung itu, aku yakin patung itu akan hancur. Dan kau akan dituntut pemerintah Jepang.”
“Nama anjing itu Hachiko yang berarti anjing yang setia.” Lanjut seorang pria saat badanku berbalik menghadapnya.
“Jika kau ingin mengetahui tentang Hachiko, aku memiliki buku dan DVD nya.” Ucapnya sambil memperlihatkan buku dan DVD yang bertuliskan Hachiko, namun masihku tatap bingung orang ini.
“Ah, aku lupa. Kau pasti heran kenapa aku bisa bahasa Indonesiakan?”

Binggo!!!

            Akhirnya dia mengerti bahasa isyaratku tanpa perlu ku perjelas.

“Namaku Ryosuke Miura, aku sepupu dari Valeria Kiouki. Tenag saja aku sudah belajar bahasa Indonesia selama 5th.” Ucapnya bangga.
“Bagaimana? Ayo kita berkeliling Shibuya? Kau pasti akan menikmatinya.” Ajaknya, namun aku masih diam membisu.

“Ah, tenang kita bertiga. Adikku May, juga ikut dengan kita. Tenang aku sudah mengkondisikannya agar kita tidak berjalan berdua.” Ucapnya sambil melihatku, untung saja dia mengerti.

            Kami masih menunggu adiknya May, namun ditengah penantian kami. Tiba-tiba Ryo-san tersenyu, akupun mengarah pandanganku sama seperti dia. Saat itu “Cantik”, astaga itu adiknya? Apa wanita Jepang begitu cantik? Dia menggunakan baju Cosplay dari anime Another, aku tahu anime itu. Karena untuk menontonnya aku merengek dengan abangku. Saat dia sudah berhenti dihadapan kami.

Hajimemashite, Azni to moushimasu, Indoneshia kara mairimashita. Nihon wa hajimete na no de mada nani mo wakarimasen ga yoroshiku onegaishimasu.” Ucapku, setidaknya itu yang kupelajari dari Valeria.

“Nama ku May Miura, salam kenal juga.” Ucapnya dalah bahasa indonesia dan
“Huahahahahahhahaha.” Tawa membahan dari makhluk Jepang disampingku, bagaimana tidak dia semakin menyebalkan sekarang.
“Dia sama sepertiku, tapi bahasa Jepangmu lumayan juga, Azni-chan.” Ucapnya menggoda.

Bugh

            Pukulan tidak terlalu keras tapi mendarat mulus dibahu Ryo-san.
“Oppa? Lihat muka Azni-chan memerah kau tahu?” ucap May sedikit kesal.
“Oppa? Yak berhenti menonton drama Korea ne? Cah, lebih baik kita jalan-jalan” ucapnya semangat..

            Setelah menghentikan perdebatan konyol mereka, kami menjelajahi Shibuya. Perampatan Shibuya yang padat dengan pejalan kaki membuatku takjub. Seandainya Indonesia seperti ini, pasti akan indah. Sepertinya Ryo-san tahu bahwa aku menyukai anime, jadi dia membawaku ke Jalan Takeshita Harajuku. Indah dan unik. Aku menyukai tempat ini banyak Cosplay dimana-mana. Kami sempat membeli beberapa oleh-oleh yang unik tentunya. Terakhir kami mengunjingi kuil Kuil Hachimangu Yoyogi. Ini kali pertama aku mengunjungi kuil dan itu sungguh menarik.

Flashbak Off

            Saat itu kami bertiga dan terkadang berempat bersama Valeria. Menghabiskan waktu di Shibuya, kami semakin akrab hari demi hari. Namun perlahan semua berubah saat kejadian itu.

Flashback On

            Masih dengan payung ditanganku, aku menunggu Ryo-san. Hari ini ulang tahun May, dan kami akan merayakannya bersama disalah satu cafe di Shibuya. Masih setia memandangi patung Hachiko di keramaian stasium Shibuya.

“Azni-chan!!!” teriaknya dan aku meliihat siapa yang memanggilku.

            Tidak hanya diriku sepertinya terkejut, orang-orang distasiun ini seperti sama halnya dengan diriku. Ryo-san dengan darah yang masih menyucur deras dari kepalanya, perlahan mendekatiku.

“Aku tidak memiliki waktu yang banyak tapi, sungguh aku mencintaimu.” Ucapnya sebelum jatuh ke lantai.

            Tanpa aba-aba kulepaskan payung dan melihat keadaannya, dengan posisi tubuhnya berada dipangkuanku. Masih terdengar beberapa orang berteriak memanggil Ambulance .

“Senang bisa menyentuh mu. Apa ini termasuk dosa? Kita bukan muhrim bukan?” ucapnya lemah namun air mata terus keluar dari mataku.

“Jangan menangis, kau akan membuat pengorbananku sia-sia.” Lirihnya
“Baka!!! Seharusnya kau kerumah sakit bukan malah disini?” lirihku.

Flashback Off

            Perlahan kurasakan sebuah tanggan menyentuh pundakku. Yah, May. Aku langsung memeluknya.

“Baka!!! Baka!!! Baka!!!” ucapku sambil menangis dipelukan May.

            Ini tahun ke-2 kematian Ryosuke, dihari yang sama aku selalu menggunakan baju yang sama dan datang menunggunya disini. Distasiun Shibuya, berharap dia datang. Dihari itu dia mengalami kecelakaan namun, dengan keras kepalanya dia malah datang menemuiku dengan luka dikepalanya. Dengan satu alasan “ Aku takut tidak dapat menemuimu terakhir kalinya.”
           
            Aku selalu menunggunya, sama seperti Hachiko yang menunggu tuannya. Aku menunggumu disini Ryosuke, selalu. Entah sampai berapa lama dan walau kutahu kau tidak akan Pernah datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar